Rabu, 30 Mei 2012

Dream and Action


Sukses membutuhkan DNA - Dream n Action.

Mimpilah dan visualisasikan secara jelas. Wujudkan mimpi tersebut dengan tindakan tepat. Mimpi tanpa action akan sia-sia, action tanpa mimpi akan membuat kita salah jalan.
Untuk meraih keberhasilan kita membutuhkan DNA, yaitu Dream (impian) N (dan) serta Action (tindakan). Kita membutuhkan keduanya, perlu ada impian yang lalu kita wujudkan dalam tindakan. Mimpi merupakan visi atau tujuan yang ingin kita capai pada masa depan; mimpi ini perlu kita visualisasikan dengan jelas, karena otak kita bekerja dengan membuat image dan otak pun tidak dapat membedakan mana yang real atau imaginer; keduanya memberikan dampak yang sama terhadap tubuh kita. Jadi bila Anda ingin menjadi seorang pemain sepak bola terkenal, bayangkanlah Anda menjadi pemain terkenal dari klub Barcelona atau Real Madrid, Anda sering mencetak gol bila ingin menjadi penyerang. Putar terus ’film’ tentang mimpi Anda tersebut sesering mungkin.
Tetapi mimpi itu percuma saja, bila kita tidak melakukan tindakan apa pun. Semuanya terhenti hanya sebagai mimpi dan tidak akan terwujud; semuanya menjadi sia-sia. Untuk mewujudkannya kita perlu melakukan tindakan, yaitu dengan mulai berlatih sepak bola terus menerus, masuk klub sehingga kita dapat turun bertanding, dan jangan lupa untuk terus belajar dan belajar. Suatu initial yang menarik dari DREAM, yaitu dedication (dedikasi), responsibility (tanggung jawab), education (pendidikan), attitude (kepribadian), dan motivation (motivasi); semua ini perlu kita lakukan setelah mencanangkan mimpi.
Di sisi lain, bila kita melakukan suatu tindakan tapi tidak memiliki tujuan, maka ini artinya kita hanya mengikuti air yang mengalir; tentu saja memungkinkan kita untuk salah jalan. Kita memang sampai di titik akhir, tetapi mungkin titik yang bukan kita harapkan.
Jadi marilah kita bermimpi sesuai dengan passion masing-masing, lalu segera bertindak untuk mewujudkannya. Salah satu tindakan yang tidak boleh dilupakan adalah berdoa pada Tuhan untuk memohon petunjuk dan kekuatan daripada-Nya.

Kamis, 24 Mei 2012

12 KARAKTER ENTREPRENEUR


Seorang entrepreneur adalah pengusaha yang memiliki berbagai perusahaan tapi mengambil resiko yang besar untuk menjadi entrepreneur. Tidak semua pengusaha adalah entrepreneur dan tidak semua entrepreneur memiliki kualitas yang sama.


Ada perbedaan derajat, kemampuan, karakteristik; tergantung dari seberapa besar keinginan mereka meningkatkan kualitas leadership, pengetahuan, dan kreatifitas dalam mengeksekusi strategi bisnis mereka.

Selusin karakteristik entrepreneur sukses
Penelitian ini saya simpulkan berdasarkan pengalaman, riset dan interview di media masa tentang entrepreneur sukses. Ternyata ada kesamaan yang mutlak dimiliki oleh entrepreneur sukses. Semua entrepreneur memiliki semangat, ciri khas, gaya, serta dorongan untuk maju.

Untuk memudahkan saya memecahnya menjdai 12 karakteristik yang dimiliki oleh semua entrepreneur sukses. Saya membagikan ini agar siapapun yang ingin menjadi seorang entrepreneur dapat mempelajari dan mengikuti jejak yang ditinggalkan mereka.

#1) Percaya Diri
Percaya diri adalah ciri khas seorang entrepreneur. Ini adalah modal pertama yang harus di miliki. Kita memang tidak dilahirkan dengan tingkat percaya diri yang sama, namun bukan berarti anda tidak mampu.

Brad Sugars – founder dan CEO ActionCOACH mengatakan Confident muncul karena tindakan dan pengambilan keputusan yang berani saat mereka dalam keraguan. Justru disaat ragu mereka lebih banyak memutuskan Yes dari pada No.

Saya mendengarkan Napoleon Hill memberikan komentar kepada seseorang yang lebih sering mengatakan ‘Tidak’, ‘Tunggu Dulu,’ atau saya rundingkan dengan istri, team, anak buah, dst adalah seorang pemimpin yang lemah. Mereka yang sering mengalami keraguan harus lebih sering mengambil keputusan kecil dan besar. Dengan demikian keputusan ini akan memupuk rasa percaya diri dan respek dari kawan maupun lawan.

#2) Memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi
Mereka bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sepenuh hati. Mereka bertindak dan memberi perhatian penuh terhadap proses. Mereka melihat solusi dari setiap masalah, bukan menyalahkan keadaan atau anak buah betapapun sulit keadaan itu.

Mereka memiliki rasa bangga ketika mencari solusi, selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Ownership disini sangat berbeda dengan ingin mengontrol segala sesuatu atau control freak. Justru dengan mental positif ini sang pengusaha mengajarkan seluruh karyawan untuk belajar bertanggung jawab.

Mereka menggerakkan setiap individu agar dapat diandalkan dan membiarkan setiap individu merasakan nikmatnya memenangkan profit, teamwork dan kesuksesan bisnis.

#3) Mampu berkomunikasi
Entrepreneur menyadari bahwa faktor manusia sangat penting bagi kesuksesan bisnis. Bukan hanya karyawan tapi termasuk juga customer, business partner, strategic alliances dan elemen manusia lainnyalah yang membuat bisnis sukses atau hancur berkeping-keping. Maka komunikasi menjadi kunci kesuksesan dalam menciptakan hubungan yang harmonis. Seorang entrepreneur mau berpikiran terbuka untuk mempelajari cara berkomunikasi efektif, baik secara tulisan maupun lisan.

Demi komunikasi efektif, mereka tidak segan-segan menginvestasikan uang dan waktu untuk mengambil kursus komunikasi, public speaking, computer, email, neurolingusitic programming, search engine optimization yang berhubungan dengan komunikasi dengan prospek dan customer.

Mereka mau mendengar, berpikiran terbuka, menjaga integritas dengan mengatakan secara jujur apa yang ada didalam pikirannya.

#4) Sangat Terbuka Untuk Belajar Hal Baru
Ini adalah salah satu karakteristik yang paling saya kagumi. Enterpreneurs adalah pembelajar sejati. Mereka sangat terbuka dengan semua hal yang berhubungan dengan ilmu baru.
Banyak yang tidak mengecap pendidikan bisnis secara formal, namun mereka penuh semangat mencari informasi, bertanya, riset dan membaca buku. Tidak sedikit entrepreneur yang otodidak, mereka belajar dari kesalahan.Mereka tidak memiliki arogansi, ego dan dibutakan dengan melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Mereka selalu menganjurkan karyawan untuk terus belajar.

Thomas Alfa Edison hanya mengecap pendidikan selama tiga bulan. Beliau bukan ilmuwan, bahkan tidak tahu cara yang benar ketika menciptakan bola lampu pijar. Namun beliau dikelilingi orang-orang yang lebih pandai dari beliau. Demikian pula dengan entrepreneur, mereka sangat menghargai edukasi dan menjadi pelajar seumur hidup dari kehidupan dan pengalaman.

#5) Team Player
Ini satu hal yang menarik berdasarkan penelitian para pakar bisnis. Entrepreneur adalah pemain team yang penuh komitmen. Mereka menyadari bahwa sebatang lidi bisa dengan mudah di patahkan, namun sapu lidi sangat sulit untuk di hancurkan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Mereka juga menciptakan leverage, daya ungkit dari teamwork untuk menyelesaikan persoalan bisnis yang rumit dan berat.

Tidak ada entrepreneur yang sukses tanpa dukungan team sukses.

#6) System-Oriented
Seperti seorang ahli matematika, formula yang benar akan memberikan hasil yang benar terus menerus. Selama kita masih menggunakan formula yang sama, hasilnya pasti sama. Seorang entrepreneur sangat mengandalkan system. Mereka sangat system oriented.Mereka berupaya menyelesaikan masalah dengan system sebelum mencari penyelesaian manusia. Mereka percaya bahwa bisnis yang sukses bukan karena mengandalkan manusianya tapi systemlah yang bekerja.

Manusia bisa sakit, cuti, resign, jika entrepreneur mengandalkan manusia, maka system akan berhenti saat manusianya tidak ditempat. Untuk itu entrepreneur membuat sebuah blueprint, peta dan kompas agar saat terjadi sesuatu ada alat yang bisa memandu untuk mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten.

Nah, saat terjadi sebuah masalah-seorang entrepreneur akan menganalisa sistem yang sudah ada, melakukan desain ulang, implementasi, dan menyempurnakan system tersebut..

Bagaimana dengan anda?

#7) Dedikasi Tinggi
Seorang entrepreneur mendedikasikan dirinya untuk menyelesaikan rencana-rencananya, visinya, dan mimpi-mimpinya yang merupakan tujuan hidupnya. Salah satu alasan mengapa sebuah perusahaan gagal adalah karena bisnis tersebut kehilangan fokus.

Contoh yang sangat nyata, Donald Trump sangat fokus dengan property, Anita Roddick sangat fokus dengan kosmetik ramah lingkungan, Warren Buffet sangat fokus dengan investing, Bill Gates sangat fokus dengan Microsoft, Michael Dell sangat fokus dengan Dell Computer, Robert Kyosaki sangat fokus dengan edukasi financial, Anthony Robbins sangat fokus dengan peak performance coach.

Tidak menghiraukan masalah dan upaya yang harus dilakukan, seorang pengusaha sangat berdedikasi tinggi dan single-minded atas komitmen terhadap goal mereka.

#8) Grateful
Entrepreneur sejati ternyata adalah orang-orang yang penuh rasa syukur. Mereka sadari semakin bersyukur, semakin tangan terbuka semakin terbuka pula pintu-pintu berkat. Karena hanya orang yang menghargai pemberian akan lebih banyak diberi.

Mereka bukan hanya bersyukur menerima kebaikan, namun mereka juga bersyukur karena mendapat pembelajaran dari kesalahan. Mereka tidak menganggap remeh apapun, dan inilah yang memberikan mereka ketekunan, daya tahan serta fleksibilitas untuk terus maju.

Entrepreneur sejati menyadari bahwa ‘kaya’ tidak semata-mata diukur oleh benda-benda dan kemewahan, ‘kekayaan’ diukur oleh kepuasan hati, kenikmatan memberi, berkontribusi dan pencapaian prestasi.

Donald Trump mengatakan, “ Money was never my greatest motivation, it’s my way of keeping the score, the true excitement is playing the game.”

#9) Optimistic
Mereka sangat optimis. Mereka tidak menjadikan kegagalan masa lalu menjadi hambatan untuk maju. Ambil hikmah dari kegagalan dan ciptakan momentum baru. Saat musim kemarau mereka tetap menaruh harapan bahwa musim hujan akan tiba dan saat makmur menghampiri, mereka menambah keyakinan, iman, dan pengharapan bahwa dunia akan menjadi lebih baik.

#10) FUN
Semangat tinggi. 80% kegagalan dibisnis disebabkan oleh manusia, untuk itu entrepreneur sangat menghargai hubungan antar manusia. Mereka sangat mudah didekati, suka bersosialisasi. Semangat mereka menular kepada team, pelanggan, teman, suplier.

Meskipun mereka adalah pekerja keras, mereka juga seimbang dalam membagi kesenangan, bersama keluarga. Para psychologist mengakui, entrepreneur yang memiliki keseimbangan antara kerja keras dengan fun adalah orang yang lebih berpotensi memiliki karir dan kesuksesan lebih tinggi lagi.

Justru entrepeneur adalah orang yang penuh perhatian, kesabaran dan Fun. Tidak selamanya serius dan pemarah.

#11) A Leader by Example
Selain self motivated- mereka juga memiliki kemampuan untuk memimpin orang. Mereka memahami pentingnya teamwork, dan mereka memahami bahwa mendukung orang lain untuk sukses dan menjadi pemimpin akan membawa hasil yang lebih memuaskan lagi.

Mereka bukan leader yang tidak bisa digantikan sehingga organisasi bisa bertumbuh tanpa mereka dan akhirnya meraih kemakmuran dan kebebasan yang di idam-idamkan.
Seorang business consultant dan pensiunan United States Air Force Major General Perry M. Smith menulis, “ seorang pemimpin yang membagikan kekuasaannya akan menghasilkan hal-hal yang luarbiasa. Pemimpin sejati memahami bahwa kepempimpinan adalah pembebasan bakat terpendam; mereka mencapai kejayaan bukan hanya karena menyerahkan kekuasaan namun karena tidak pernah menarik kekuasaan kembali.”

#12) Not Afraid of Risk or Success
Mereka tidak takut resiko. Bukan hanya mengambil kesempatan, namun mereka mengambil resiko. Banyak orang menghambat kesuksesan dengan cara menurunkan mimpi dan takut dengan kemungkinan sukses. Ada pengusaha yang masih memiliki employee mindset bertahan dengan familiarity, zona nyaman, dan berusaha untuk tidak berubah.

Entrepreneurs bukan orang yang tak kenal rasa takut. Mereka menciptakan prioritas sehingga mengalahkan rasa takut gagal, frustrasi, kebosanan, ketidakpuasan dan takut sukses.

Mengenali potensi dari dalam

Sangat mudah mengenali seorang individu yang memiliki kualitas entreprenur sejati. Ada pula yang perlu bersusah payah membangun kualitas tersebut dalam dirinya. Ada seorang pengusaha yang sudah menyadari kualitas ini ada pula karyawan yang memiliki sifat-sifat entrepreneur. Apapun alasananya, anda bisa memupuk sifat ini dengan guidance, edukasi, pengetahuan, coaching secara konsisten.

Tidak semua orang berbakat menjadi entrepreneur, banyak orang telah mengorbankan waktu, tenaga, uang, membangun bisnis yang akhirnya menyadari bahwa mereka tidak cocok menjadi pengusaha.Mereka mengambil jalan yang salah karena kurang pengetahuan dan akhirnya membuang waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun karenanya.

Keith Cunningham, Rich Dad Robert Kyosaki mengatakan,”segala sesuatu yang belum anda ketahui mengakibatkan biaya besar, namun tidak semua yang anda ketahui bisa dijadikan uang.”

Semoga mempelajari gejala, ciri-ciri, dan karakteristik seorang entrepreneur akan menambahkan harapan, energy, bahan bakar bagi anda yang memiliki aspirasi untuk menjadi entrepreneur sejati.

Kejarlah cita-cita yang lebih tinggi lagi, pencapaian yang lebih fantastis, dengan menambah ilmu, meningkatkan confidence, insight serta determinasi dengan memiliki winning attitude seorang entrepreneur.

Rabu, 23 Mei 2012

9 Tips Sukses Menjadi Entrepreneur



ENTREPRENEUR atau PENGUSAHA, suatu kata yang mudah diucapkan dan banyak yang memimpikan. Tetapi sebenarnya sangat mudah jika ingin jadi ENTREPRENEUR atau PENGUSAHA kelas wahid yang beretos baja. Tips nya diantaranya adalah :

1. Dari Karyawan menuju Pengusaha, Why Not?
Tunjukkan komitmen Anda, perubahan pandangan atau pola berpikir karyawan atau profesional menjadi pola pikir entrepreneur diperlukan revolusi yang sangat radikal dalam mental dan pikiran seseorang. Banyak sekali ketakutan dan kekhawatiran dalam benak seseorang apabila ingin berubah status dari karyawan menjadi pengusaha. Permasalahan yang banyak dihadapi adalah belum siapnya mental sesorang untuk mengurusi kebutuhan diri sendiri secara total serta komitmen yang tinggi. Tanpa adanya komitmen yang maksimal maka dikhawatirkan sesorang akan mengalami frustasi dan kegamangan dalam menjalani proses ‘banting tulangnya’ menjadi seorang pengusaha. Adanya komitmen yang tinggi diperlukan untuk memberikan spirit dan ’semangat’ supaya seseorang mempunyai kemauan keras dan usaha yang pantang menyerah serta mampu menumbuhkan etos kerja keras yang maksimal.

2.Pengalaman itu Penting Bung…
Jadikan pengalaman kerja, ketrampilan atau hobi sebagai modal wirausaha, sebelum melakukan pilihan jenis bisnis mana yang akan dijalani oleh seseorang maka alangkah bijaksananya untuk menginventarisasi kompetensi dan pengetahuan yang telah dimilikinya sebagai modal berwiraswasta. Tujuannya supaya seseorang mampu memilih bidang usaha yang mempunyai fondasi cukup kuat dalam dirinya serta selalu senang dan bersemangat mengelola bisnisnya.

3. Jadikan Hobi sebagai Bidang Usaha
Banyak contoh pengusaha yang memulai bisnisnya dari hobi yang disukainya dan ternyata membawa kesuksesan yang luar biasa. Oleh karena itu jangan remehkan hobi yang Anda miliki sekarang seperti memotret, membuat masakan, merawat mobil, mendesain rumah, siapa tahu bisa menjadi peluang bisnis.

4. Tampil Beda & Trendsetter ( I’m a Leader )
Berani tampil beda, untuk menjalankan bisnis kita supaya lebih sukses maka ada salah satu strategi yang bisa dilakukan yaitu membuat produk bisnis dan jenis usaha yang dikelola dengan ‘usaha tampil beda’ atau mampu melaksanakan differentiating strategy. Dengan tampil beda berarti produk atau jasa tersebut mempunyai keunggulan atau kelebihan yang tidak ada pada produk atau jasa lain yang sejenis. Kunci ‘tampil beda’ dalam mengelola bisnis baru diharapkan mampu menjadi produk yang menguntungkan. Terapkan strategi ‘tampil beda’ pada bidang usaha Anda, sehinggga bisnis Anda bisa mempunyai “nice market” di pasar konsumen yang semakin ketat persaingannya.

5. Efisiensi Modal & Memaksimakan Hutang dengan “Smart”
Gunakan modal seaman dan sehemat mungkin, untuk memulai usaha serta wiraswasta secara cerdas dan bijaksana maka gunakanlah modal secukupnya dan sehemat mungkin. Evaluasi kebijakan modal investasi secara konservatif dan gunakan uang modal secara bijaksana. Dengan melakukan penghematan dan kontrol modal investasi diharapkan apabila Anda mengalami kegagalan awal dalam mengelola bisnis maka jumlah kerugian yang dialami tidak akan begitu besar yang akan membuat Anda jera memulai bisnis baru lainnya. Teknik lainnya, yaitu gunakanlah uang secara aman dan mempunyai konsep yang penting lainnya yaitu pilihlah sumber uang yang tidak mempunyai beban atau kewajiban pembayaran suku bunga yang ketat. Pernyataan “Jangan takut hutang” adalah salah satu kunci keberhasilan. tapi jangan salah mengartikan.

6. Modal Mental
Sebesar apapun usaha kita, sebesar apapun modal kita, tanpa diimbangi dengan Mental baja, apapun usaha kita tidak akan bisa Maju, Lancar & Gemilang.Siapkan modal mental,keuletan dan ketekunan, untuk menjadi sukses sebagai wiraswastawan dibutuhkan beberapa modal yang sangat penting yaitu antara lain modal pengetahuan (knowledge capital), modal investasi (investment capital) serta modal ketekunan atau keuletan.

7. Relasi & Marketing
Perbanyak relasi dan analisa terus pemasaran, kunci sukses seorang dalam mengelola usahanya salah satunya yaitu dengan adanya dukungan jaringan pemasaran, distribusi serta promosi produk dan jasa yang dikelolanya. Cara untuk dapat menambah relasi dan jaringan pemasaran yang luas yaitu dengan cara lebih proaktif serta lebih agresif untuk menambah jumlah calon konsumen yang dimilikinya. Lakukanlah pemasaran yang proaktif dan agresif karena setiap produk mempunyai peluang pasar yang harus direbut secepatnya kalau tidak maka produk dan jasa orang lain yang akan merebut hati konsumen.

8. Jangan Takut Gagal
Jangan takut gagal, kegagalan apabila berani mencoba lagi adalah awal langkah menuju kesuksesan. Kata gagal merupakan momok bagi banyak orang untuk melakukan sesuatu usaha baru. Apabila Anda membuat usaha bisnis yang baru maka perasaan rasa ketakutan dan kegagalan selalu menghantui diri Anda. Di sinilah dimulai tantangan untuk untuk tidak takut gagal dalam memulai usaha baru. Oleh karena itu bagi Anda yang ingin mencoba berbisnis, jangan sekali-kali takut pada kegagalan, karena kegagalan adalah bagian proses menuju kesuksesan bisnis Anda

9. Be “On-time”
Karena kita pengusaha,biasanya kita jadi Big Bos minimal bagi diri kita sendiri. Dan terkadang para “entrepreneur pemula” suka mempunyai penyakit Molor & Malas. Kenapa? Karena kita adalah bos bagi kita sendiri. Jika itu sampai mendarah daging dalam diri anda. Kehancuran pasti tinggal Menghitung hari.

Entrepreneur Kreatif



Dunia entrepreneur merupakan dunia tersendiri yang unik. Itu sebabnya, mengapa entrepreneur atau wirausahawan dituntut untuk selalu kreatif setiap waktu. Dengan kreativitasnya, tidak mustahil akan terbukti bahwa ia betul-betul memiliki citra kemandirian yang memukau banyak orang karena mengaguminya, dan selanjutnya akan mengikutinya.
Memang, kita bahwa menjadi entrepreneur kreatif di saat krisis ekonomi merupakan suatu tantangan yang sangat berat. Digambarkan seseorang yang akan terjun menjadi entrepreneur kreatif, ia harus bekerja 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Hal semacam itu harus ia lakukan paling sedikit untuk kurun waktu kurang lebih 2 tahun pertama. Berjuang tanpa henti dengan berbagai tekanan fisik maupun psikis.
Apalagi dalam melakukan bisnis modern, tidak mungkin dapat hidup dan berkembang tanpa kemampuan menciptakan sesuatu yang baru pada setiap harinya. Walaupun itu hanya merupakan gabungan dari berbagai  unsur yang telah ada, kedalam bentuk baru yang berbeda. Dari kreatifitas akan muncul barang, jasa atau ide baru sebagai inovasi baru, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dan dari kreatifitas itu pula akan muncul cara-cara baru, mekanisme kerja atau operasi kerja untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas.
Pada dasarnya, kita semua kratif. Tentu saja, dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Saya sependapat dengan Raudsepp, seorang peneliti dari Princeton Research Inc, yang mengatakan, bahwa kemampuan kreatif itu terdistribusi hampir secara universal kepada seluruh umat di muka bumi ini. Kreatifitas bak sebuah sumber mata air, yang tentunya jangan sampai kita biarkan sumber mata air itu mengering. Kita harus tetap belajar dan menggali terus kreatifitas tersebut.
Oleh karena itu, jika anda teramasuk dalam golongan orang yang selalu ingin tahu, kemudian dapat melihat suatu peristiwa dan pengalaman untuk dijadikan sebuah peluang, dimana orang lain tidak melihatnya, kemudian memiliki keberanian berfikir kreatif dan inivatif, maka saya rasa lebih baik bersiaplah Anda untuk menjadi entrepreneur. Itu sebabnya mengapa ada yang menyebut wira usahawan itu sama dengan orang aneh. Namun, kita jangan berprasangka buruk dengan perkataan tersebut. Sebab, di balik kata itu tersembunyi kekuatan yang dimiliki seorang entrepreneur dari kebanyakan orang.
Banyak contoh yang dpat memberikan gambaran kepada kita, bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dilakukan wirausahawan. Keluarkan semua ide atau gagasan Anda. Anda tidak perlu takut diremehkan atau dihina orang lain. “Ide gila” yang akan Anda sampaikan itu boleh jadi suatu waktu akan mengundang kekaguman banyak orang. Orang lain akan gigit jari ketika melihat keberhasilan Anda, dan mungkin saja mereka akan bergumam: “Mengapa hal seperti itu dulunya tidak terfikirkan oleh saya?”
Kalau Anda berani tampil beda, itu berarti, Anda akan memiliki jiwa entrepreneur. Saya setuju pendapat yang mengatakan, bahwa keberhasilan entrepreneur itu diibaratkan seperti kesabaran dan ketenangan seorang aktor akrobatik dalam meniti tambang tipis hingga sampai ke tujuan, ia bukannya menghabiskan waktu dengan perasaan khawatir, tapi konsentrasinya tertuju pada tujuannya. Dan, yang lebih penting bagi kita adalah sebaliknya kita jangan malu akan kesalahan yang kita buat. Seorang entrepreneur memang tidak menyukai kesalahan, tetapi ia tetap akan menerimanya sepanjang hal itu dapat memberikan pelajaran berharga.
Ia harus mampu meloloskan diri dari situasi-situasi yang hampir tidak mungkun diatasi. Sebab dalam era global sekarang ini, kegiatan usaha yang kita jalankan hampir 90% justru tidak sesuai rencana. Oleh karena itu, kita harus luwes dengan rencana yang telah kita buat. Bisa berpindah dari satu rencana ke rencana lainnya. Dan, saya berpendapat bahwa seorang entrepreneur juga tidak boleh gampang berputus asa. Ia harus yakin dengan kreatifitasnya, pasti ada jalan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

MENJADI GREEN ENTREPRENEUR MUDA YANG HANDAL



Prinsip dasar untuk green entrepreneur sama dengan wirausaha pada umum nya. Mereka para green entrepreneur muda yang handal adalah sesorang yang memanfaatkan kesempatan bisnis yang ada (seek for business opportunity) dan mendapatkan keuntungan dari bisnis tersebut(profitability), serta di dukung dengan kegiatan yang menanggulangi permasalahan pada lingkungan dan sosial (socio-environmental).
Green entrepreneur atau biasa disebut dengan Ecopreneur, juga menciptakan lapangan pekerjaan dengan skala besar untuk banyak orang disekitar mereka, dengan memberikan kesempatan kepada banyak orang untuk ikut melestarikan lingkungan dalam bisnis mereka. Lingkungan disini, tidak hanya alam saja lho! para pekerja (labor) dan masyarakat (society) juga merupakan bagian dari lingkungan yang perlu kita perhatikan hak-hak nya.
Berangkat dari permasalahan yang ada diatas, berikut adalah 3 peluang bisnis yang masih terbuka untuk kalian, dalam menjadi green entrepreneur muda yang handal!
1. Bisnis Makanan Sehat
Dengan meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap makanan yang aman untuk dikonsumsi dan pengaruh buruk dari makanan yang menyebabkan obesitas, kekhawatiran ini menciptakan kesempatan untuk kalian menawarkan bisnis makanan yang sehat, tanpa menggunakan bahan kimia dan pestisida yang dapat merusak kesehatan manusia dan lingkungan.
Potensi peluang bisnis: Membuat kedai kopi (coffee shop) sederhana dan menarik yang menggunakan biji kopi organik.
bisnis kedai kopi
2.  Menciptakan Inovasi Melalui Produk Ramah Lingkungan
Dewasa ini konsumen menjadi lebih sadar akan dampak kesehatan dan lingkungan dari produk yang mereka gunakan setiap hari. Permintaan untuk produk yang aman,efektif, tidak beracun dan tidak merusak lingkungan terus meningkat. Ini merupakan peluang bagi kalian green entrepreneur muda yang inovatif untuk memenuhi permintaan ini dengan memulai bisnis rumahan (home-based business).
Potensi peluang bisnis: Merancang dan memproduksi pakaian organik yang menggunakan bahan dasar yang ramah lingkungan seperti kapas organik dan pewarna alam.
katun organik untuk pakaian
3. Menjadi Bagian dari ReUse Revolution
Recycling atau daur ulang merupakan alternatif untuk kalian memanfaatkan limbah produk tidak dibuang begitu saja, melainkan menggunakannya kembali untuk sesuatu hal yang lebih berguna dan bermanfaat. Membuat barang-barang konsumen baru dari bahan daur ulang dapat membantu untuk mengurangi limbah, menjaga ruang di tempat pembuangan sampah tidak meluap dan mengurangi panas global.
Memperbaharui barang konsumen (atau juga biasa disebut dengan upcycling) ialah memanfaatkan peluang untuk para green entrepreneur dalam menemukan cara pembuatan pakaian dan furniture dari bahan daur ulang.
Potensi peluang bisnis: 
a) Membuat furniture dari bahan bekas, atau memperbaharui furniture lama untuk dijual kembali
b) Merancang dan memproduksi pakaian yang terbuat dari kain yang sudah didaur ulang atau digunakan
furnitur daur ulang

MITOS Tentang ENTREPRENEUR…


ENTREPRENEUR… atau WIRAUSAHAWAN sudah menjadi istilah yang sangat populer di negeri ini. Berbagai kalangan begitu bersemangat mendengung-dengungkan tentang pentingnya menciptakan Wirausahawan ini. Definisi yang paling umum tentang Wirausahawan atau Entrepreneur adalah ‘Orang yang berbisnis sendiri, orang yang memiliki usaha sendiri’.

Seorang Entrepreneur juga diartikan sebagai orang yang kreatif, penuh semangat, dan pemberani. Dan salah satu motivasinya yang paling kuat adalah ‘ketidaktergantungan’ yang mengartikan tidak ingin diperintah untuk mengerjakan sesuatu oleh orang lain. Entrepreneur adalah orang yang menciptakan AKSI…yang memiliki gagasannya sendiri dan sangat setia mengikuti gagasannya tersebut.
Jika Entrepreneur sudah mendirikan perusahaannya sendiri, maka perusahaannya tersebut merupakan proyeksi dari dirinya sendiri, dan sebuah bentuk pengungkapan jati diri. Beberapa dari mereka ini mengawalinya dari kecil, dan ada yang tetap saja kecil tidak pernah berkembang dan bertumbuh.
Kemungkinan Entrepreneur yang tetap saja kecil ini, lebih mengutamakan kebebasan dirinya saja, daripada prestasi entrepreneurship nya. Mereka ini umumnya tidak memiliki ambisi dan keberanian mengambil resiko, juga tidak memiliki jaringan bisnis, karena tidak mau berupaya ke sana. Bagi mereka, yang penting adalah mereka sudah bisa bebas berkehendak sesuai kemauannya sendiri, dan tidak diperintah oleh orang lain. Oleh karena itu, seringkali hasil yang diperolehnya dari bisnis sendiri ini jauh lebih kecil dibandingkan gajinya saat dia bekerja di perusahaan milik orang lain.
Tetapi bagi Entrepreneur yang mau membangun dan mengembangkan jaringan bisnisnya, berani mengambil resiko, yang tidak mudah dilumpuhkan oleh kemunduran dan kekacauan dalam perjalanan bisnisnya, maka mereka ini akan cepat sekali membesarkan usahanya.
Meskipun demikian ada satu kesamaan yang saya lihat diantara keduanya, baikentrepreneur yang tetap kecil semenjak muncul, maupun yang cepat membesar bisnisnya, yaitu mereka semuanya memiliki hasrat yang sama: MENGAWASI. Yaa, mereka lebih senang memilih untuk menjadi pengawas orang lain, mengawasi bisnis dan para pegawainya, daripada mereka yang diawasi oleh orang lain di tempatnya bekerja meskipun itu sebuah perusahaan besar.
Mereka yang sudah memiliki ‘jiwa entrepreneur’ ini memang tidak pernah merasa nyaman, jika mereka bekerja selamanya untuk orang lain, meskipun berada di dalam sebuah organisasi besar tetapi itu kan dikelola oleh orang lain.
Berbagai komunitas wirausaha muncul dan tumbuh bak jamur di musim hujan, menghelat bermacam pelatihan tentang bagaimana menjadi seorang Wirausahawan, menjadi seorang Entrepreneur sejati. Ini mungkin bisa saja dimaklumi, sepanjang komunitas ini benar-benar berisi para Wirausahawan atau Entrepreneur sejati di dalamnya. Sehingga jika komunitas ini menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk menjadi seorang Entrepreneur, maka itu bisa diharapkan benar-benar berhasil mendidik para peserta calon entrepreneur itu.
Namun, sekarang ini inisiatif untuk menyelenggarakan pendidikan kewirausahaan ini sudah menjadi sebuah asumsi di dalam masyarakat, bahwa “kewirausahaan itu dapat diajarkan” oleh para akademisi perguruan tinggi, apalagi mereka yang telah bergelar profesor, doktor atau master. Mungkin kalau dipandang dari kacamata mental positif, memang terlihat baik untuk menggerakkan pertumbuhan mental entrepreneurship.
Saya percaya, jika seorang profesor, doktor, atau master pasti mampu melakukan pengajaran dan pembelajaran tentang entrepreneurship kepada para peserta didiknya. Para akademisi ini pasti juga bisa melakukan sejumlah studi kasus sekaligus merancang teori antisipasinya. Saya percaya mereka bisa melakukannya dengan baik.
Tetapi, saya mempertanyakan satu hal saja, yaitu apakah para pengajar dari akademisi ini juga memiliki HASRAT OBSESI ENTREPRENEUR, yang mana hal ini menjadikannya sebuah DAYA KEHENDAK paling mendasar bagi seorangEntrepreneur sejati.
Nah, bagaimanakah seorang akademisi murni bisa memahami dan menyampaikan‘hasrat obsesi’ yang menjadi ‘daya kehendak’ seorang Entrepreneur kepada peserta didik? Jelas TIDAK BISA. Karena mereka tidak pernah menjalani kehidupan seorang Entrepreneur secara langsung. Oleh sebab itu, argumentasi bahwa kita semua mampu menjadi Entrepreneur jika memasuki sekolah formal yang bagus dan mahal, menurut saya lebih cenderung sudah mengarah kepada MITOS.
Kenyataan bahwa para lulusan sekolah formal, yang mengajarkan ‘entrepreneurship’ tidak semuanya menjadi Entrepreneur bahkan banyak yang menjadi pengangguran elit, itu sudah cukup sebagai bukti bahwa ‘semangat kewirausahaan’ bisa dengan mudah diperkenalkan kepada semua orang adalah sebuah mitos. Mitos itu sebuah legenda yang tidak ada bukti kebenarannya.
‘Semangat Kewirausahaan’ atau ‘Entrepreneur Spirit’ hendaknya diperkenalkan dan diajarkan oleh mereka yang memang benar-benar sebagai pelaku bisnis, benar-benar seorang wirausahawan atau entrepreneur, dan bukan oleh seorang yang tidak pernah menjalani hidupnya sebagai seorang entrepreneur sejati. Karena di dalamentrepreneur spirit ini terdapat hasrat obsesi yang menjadi daya kehendakseorang entrepreneur untuk tetap semangat maju, yang hanya dimiliki oleh seorang entrepreneur sejati.

10 Ritual Seorang Entrepreneur Di Pagi Hari..



1. Bangun, jangan bermalas-malasan di tempat tidur.
Bila diibaratkan, bangkitlah dari tempat tidur seakan-akan ada seseorang yang mengguyur air es kepada Anda. Dengan melakukannya, separuh hari sukses Anda akan benar-benar terjadi dan terasa begitu menyenangkan.

2. Minum air putih.
Bagi yang kurang menyukainya, bisa mengganti air putih dengan air limau segar.

3. Konsumsi buah yang Anda suka.
Buah itu bisa dijus dan lebih baik diminum setidaknya satu jam sebelum sarapan.

4. Hirup udara segar dan sambut mentari pagi.
Luangkan waktu selama beberapa menit untuk menikmati sinar matahari pagi yang kaya akan vitamin D dan hirup sebanyak-banyaknya udara pagi yang masih terasa sejuk.

5. Luangkan waktu sejenak dalam kesunyian.
Dalam kesempatan ini, Anda dapat merenungkan kembali apa yang Anda telah lakukan selama ini dan apa yang ingin Anda lakukan. Bila perlu tuangkan semuanya dalam bentuk tulisan di jurnal pribadi Anda.

6. Bercengkrama dengan keluarga.
Bagi yang sudah memiliki anak, luangkan waktu untuk bercengkrama dengan sang buah hati. Dunia anak yang penuh warna bisa membawa kecerian sekaligus membangkitkan energi positif dalam diri Anda.

7. Bersihkan lidah Anda untuk menghasilkan nafas segar yang dapat berdampak pada rasa percaya diri.

8. Berjalan kaki atau berolahraga ringan selama 30 menit.
Orang yang sering berjalan pagi hari dipercaya lebih energik dibanding orang yang melakukan hal sama di waktu malam hari.

9. Minum teh hijau.
Dibanding kopi, segelas teh hijau lebih jauh bermanfaat bagi kesehatan. Dengan kadar antioksidan, teh hijau juga mampu mendorong pembentukan energi secara alami.

10. Menulis jurnal.
Bagi entrepreneur, melakukan sejumlah aktivitas di pagi akan terasa kurang lengkap tanpa menulis jurnal. Meluangkan waktu selama beberapa menit untuk sekedar menuangkan ide atau menulis beberapa hal yang secara spontan tercetus disinyalir bisa membuat Anda lebih bersemangat.eur

Ciri seorang entrepreneur


1. Memiliki mimpi besar
Seorang entrepreneur selalu memiliki mimpi besar, mereka mulai menjalankan bisnisnya karena adanya motivasi untuk mencapai mimpi besar mereka. Mimpi yang mereka miliki, menjadi tujuan dari semua usaha yang dilakukannya. Sehingga dalam mengambil keputusan, seorang entrepreneur akan menyesuaikannya dengan mimpi yang dimilikinya. Jadi segala peluang usaha yang dijalankannya akan lebih terarah, dan berhasil mencapai kesuksesan. Mimpi seorang entrepreneur bukan sekedar menjadi seorang pegawai, namun ia memiliki cita – cita besar untuk menciptakan lapangan kerja baru yang dapat memberdayakan masyarakat.
2. Pandai mengatasi ketakutannya
Banyak orang yang masih takut untuk mengambil resiko, namun hal ini tidak berlaku bagi seorang entrepreneur. Mereka pandai dalam mengelola ketakutannya dan menumbuhkan keberanian untuk meninggalkan segala kenyamanan yang ada, serta memilih menghadapi sebuah resiko. Namun keberanian untuk menghadapi resiko tetap disertai dengan perhitungan yang matang. Sehingga seorang entrepreneur bukan hanya berani nekat saja, tetapi juga berani bertanggungjawab atas keputusan yang telah diperhitungkannya.
3. Mempunyai cara pandang yang berbeda
Seorang entrepreneur selalu memandang masalah, kesulitan, keadaan lingkungan sekitar, perubahan trend dan kejadian yang sedang dihadapinya saat ini, untuk memunculkan kreativitas guna menciptakan ide – ide bisnis dan konsep bisnis yang memiliki prospek cukup cerah. Selain itu segala kejadian yang ada di sekitarnya menjadi ide bagi mereka, yang selanjutnya dijadikan sebagai peluang usaha baru yang menjadi impiannya.
4. Pemasar sejati atau penjual ulung
Seorang entrepreneur juga memiliki kemampuan dalam menyusun strategi pemasaran bisnis, sehingga dalam membangun sebuah bisnis pertumbuhannya bisa semakin cepat. Tanpa adanya skill ini, orang yang memulai usaha akan memperoeh beban lebih berat dan membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai impiannya.
5. Menyukai tantangan
Banyak orang yang memilih untuk bertahan di zona aman, namun seorang entrepreneur tidak suka berlama – lama dengan kegiatan yang monoton. Dia lebih suka menggunakan kreativitasnya untuk menjadikan tantangan yang dihadapinya menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Bahkan banyak entrepreneur yang menganggap tantangan adalah peluang bagi mereka.
6. Mempunyai keyakinan yang kuat
Ciri yang keenam ini yang sering dilupakan oleh orang lain. Entrepreneur memiliki keyakinan bahwa sebenarnya kegagalan itu tidak ada. Bagi mereka yang ada hanya rintangan besar, sangat besar dan rintangan kecil. Kegagalan hanya muncul pada orang yang tidak berusaha mencari jalan keluar dari masalahnya. Namun dengan menganggap bahwa semuanya hanya rintangan, entrepreneur selalu optimis bahwa semua rintangan bukan akhir dari segalanya dan pasti ada jalan keluar untuk menghancurkan rintangan tersebut.
7. Selalu mencari yang terbaik
Selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik guna memberikan hasil yang terbaik pula bagi para konsumennya. Itu yang selalu ada dalam diri seorang entrepreneur, mereka cenderung perfectionist. Karena mereka memiliki tujuan untuk mencari cara yang terbaik agar konsumennya tidak merasa kecewa dengan pelayanan yang telah diberikannya.
8. Disiplin waktu untuk pemenuhan target
Kedisiplinan menjadi hal penting bagi seorang entrepreneur, bagi mereka waktu yang terbuang sama halnya melewatkan sebuah peluang besar untuk mendapatkan keuntungan. Maka benar adanya jika ada pepatah yang mengatakan “ time is money ” karena dengan membuang waktu sama halnya dengan melewatkan begitu saja peluang untuk mendapatkan penghasilan. Oleh sebab itu seorang entrepreneur selalu disiplin dalam segala hal, untuk mencapai target yang mereka tentukan.
9. Memiliki kemampuan untuk memimpin
Seorang entrepreneur merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan pemimpin bagi para karyawannya. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, Anda dapat memotivasi diri sendiri dalam hal pengambilan keputusan. Selain itu ketika menjadi seorang entrepreneur, maka secara tidak langsung Anda juga harus siap menjadi pemimpin yang baik bagi para karyawan Anda, karena mereka berkaca pada diri Anda. Jadilah teladan yang baik bagi karyawan Anda, dan dorong mereka agar dapat memberikan yang terbaik bagi para para konsumen.
10. Pantang menyerah
Yang kesepuluh yaitu pantang menyerah, seorang entrepreneur memiliki visi dan semangat juang yang besar. Mereka pantang menyerah pada hambatan, tidak pernah putus ada untuk selalu mencoba memberikan yang terbaik bagi para konsumennya. Jika menemui jalan buntu, seorang entrepreneur tidak akan diam begitu saja menerima kegagalan. Mereka akan mencari jalan alternatif, agar bisa meraih impiannya.

5 Anggapan salah masyarakat


5 Anggapan salah masyarakat, yg menghambat Anda menjadi seorang entrepreneur :

1. Entrepreneur adalah keahlian turun-temurun.
Banyak orang beranggapan bahwa menjadi entrepreneur itu biasanya karena ada faktor keturunan. Padahal sebenarnya semua orang bisa menjadi seorang entrepreneur. Sebenarnya para pengusaha tersebut bisa sukses, karena mereka sudah terbiasa belajar bisnis sejak masih kecil. Bukan karena garis keturunan yg dimilikinya. Anda juga bisa menjadi seorang entrepreneur sukses. Bila Anda memiliki tekad dan motivasi bisnis yg kuat.

2. Menjadi entrepreneur membutuhkan modal besar.
Banyak usaha kecil dan besar yg dapat dimulai dgn modal kecil, seperti bisnis online, atau usaha rumahan dgn menjadi reseller produk. Kedua peluang usaha tersebut bisa dimulai dgn modal usaha yg relatif kecil, bahkan bisa dibilang usaha tanpa modal. Selain itu, modal uang juga bukan jaminan utama seorang entrepreneur bisa sukses.

3. Entrepreneur bisa sukses, karena mendapat peluang bagus.
Keinginan seseorang untuk membuka usaha kecil, sering terhambat karena mereka selalu berpikiran bahwa sebuah usaha bisa sukses karena adanya peluang bagus. Peluang bagus itu sebenarnya berasal dari diri Anda sendiri, sebab peluang usaha bisa Anda ciptakan sendiri dari hobi maupun skill yg Anda miliki.

4. Entrepreneur merupakan bakat, dan tidak bisa dipelajari.
Jiwa wirausaha itu ada, bukan karena bakat semata. Keahlian dalam menjalankan bisnis bisa diperoleh dgn berbagai cara, misalnya saja mengikuti  pelatihan bisnis, seminar bisnis, atau membaca buku-buku dan majalah bisnis yg sekarang banyak beredar dipasaran. Asalkan ada tekad yg kuat, keahlian dan pedoman menjalankan bisnis dapat Anda kuasai dari proses belajar.

5. Entrepreneur memiliki resiko usaha yg tinggi.
Resiko usaha yg cukup tinggi, juga menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan orang. Banyak orang beralasan takut memulai usaha, karena resikonya cukup tinggi. Ketahuilah, bahwa segala sesuatu itu ada resikonya. Bukan hanya entrepreneur saja yg memiliki resiko tinggi. Menjadi seorang karyawanpun juga memiliki resiko tinggi, misalnya saja resiko terkena PHK. Jadi hilangkan segala ketakutan yg ada dalam diri Anda, dan cobalah untuk membuat peluang baru dari setiap resiko yg dimungkinkan terjadi.

Yg paling penting adalah, sumber hambatan menjadi entrepreneur muncul karena adanya ketakutan Anda. Oleh karena itu, lawan rasa takut Anda dan mulailah menjadi seorang entrepreneur.

SEJARAH DAN PENTINGNYA ENTREPRENEURSHIP




SEJARAH ENTREPRENEUR
  • Abad 11 SM, Phoenicia Kuno, arus perdagangan dari Syria sampai Spanyol
  • Abad 18 Ekonom Perancis Richard Cantillon, mengaitkan entrepreneur dengan aktivitas menanggung risiko.
  • Th 1800, Ekonom JB Say, entrepreneur adalah orang yang memindahkan sumber daya ekonomi dari area yang produktivitasnya rendah ke area yang produktivitasnya tinggi
ARTI ENTREPRENEUR
  • Kata “entrepreneur” berasal dari bahasa Perancis:  “entre” berarti antara dan “prendre” berarti mengambil.
  • Orang yang berani mengambil risiko dan memulai sesuatu yang baru.
  • Inovasi
DEFINISI ENTREPRENEUR
  • Bird (1989): penciptaan nilai melalui penciptaan organisasi.
  • Stevenson, Robert, dan Grousbeck (1994) memandang entrepreneurship sebagai suatu pendekatan manajemen dan mendefinisikannya sebagai “pengejaran peluang tanpa memperhatikan sumber daya yang dikendalikan saat ini”.
  • Schraam (2006) mendefinisikan entrepreneurship sebagai proses seseorang atau sekelompok orang memikul risiko ekonomi untuk menciptakan organisasi baru yang akan mengeksploitasi teknologi baru atau proses inovatif yang menghasilkan nilai untuk orang lain.
  • Baringer & Ireland (2008) mendefinisikan entrepreneurship sebagai proses seorang individu mengejar peluang tanpa memperhatikan sumberdaya yang dimiliki saat ini.
  • Peter dan Shepherd (2008) memberikan definisi entrepreneurship sebagai “proses penciptaan kekayaan incremental”.
  • Hisrich et al (2008) memberikan definisi yang telah mengakomodir semua tipe perilaku entrepreneurship sebagai “proses menciptakan sesuatu yang baru, yang bernilai, dengan memanfaatkan usaha dan waktu yang diperlukan, dengan memperhatikan risiko sosial, fisik, dan keuangan, dan menerima imbalan dalam bentuk uang dan kepuasan personal serta independensi”. 
Jadi secara singkat pada dasarnya entrepreneurship adalah suatu proses yang inovatif yang menghasilkan sesuatu yang baru

SIAPAKAH ENTREPRENEUR ?

  • Schumpeter (1934) menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru. Entrepreneur adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk melihat dan mengevaluasi peluang bisnis, memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk mengambil keunggulan darinya dan berinisiatif mengambil tindakan yang tepat untuk menjamin sukses.
  • Zimmerer et al (2008) menggambarkan entrepreneur sebagai seseorang yang menciptakan usaha baru  dengan menghadapi ketidakpastian dan risiko dengan maksud untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan usaha melaui pengidentifikasian peluang yang signifikan dan penggunaan sumber daya yang diperlukan.
  • Federick et al (2006) memandang entrepreneur sebagai agen perubahan yang melakukan pencarian secara sengaja, perencanaan yang hati-hati, dan pertimbangan yang seksama ketika melakukan proses entrepreneurial. 
  • Jadi entrepreneur adalah seseorang yang berani mengambil risiko, mampu mencium adanya peluang bisnis, mampu mendayagunakan sumber daya secara efektif dan efisien untuk memperoleh profit. 





Jangan Takut